Ini update proyek 5 juta pertama.
Setelah sebelum tanggal 29 Des 2012 saya sudah mengirim
surat lamaran kerja beserta berkas-berkas ide, sampai dengan hari ini saya
belum mendapat kabar. Penolakan sekalipun. Padahal saya tidak lupa menyertakan
nomor telepon.
Rasanya seperti jauh panggang dari api.
Tapi saya tidak mau menyerah.
5 juta pertama harus saya dapatkan. Entah bagaimana caranya.
Well, updatenya segitu aja. Selebihnya saya mau cerita.
Jadi, pernah suatu hari teman saya, Fajar Pramudia, datang ke
rumah. Sedikit tentang Fajar, teman SMA dan dia sekarang bekerja di salah satu perusahaan farmasi
multinasional. Meskipun bukan berlatar mayor farmasi, sedikit banyak dia jadi
ngerti tentang kesehatan. Kita ngobrolin tentang peran tubuh yang luar biasa.
Singkatnya, kata dia, sebenernya tubuh manusia diciptakan
sudah dalam bentuk yang paling sempurna (kita ngomong yang berkaitan dengana
kesehatan ya). Dia cerita tentang fungsi pancreas yang mengontrol kadar
karbohidrat (gula) dalam darah sebagai penghasil energy, tentang empedu yang
mengontrol kadar lemak, tentang antibody sel-T yang melawan sel-sel jahat, dll.
yang boleh dikatakan sebagai modal manusia dilahirkan ke dunia.
Kalo dipikir-pikir sih, sebenarnya saya udah tahu fungsi
organ yang tadi disebut. Tapi entah mengapa, bila itu didiskusikan, rasanya
lebih ngena ketimbang lewat belajar biologi. Karena kitanya jadi sama-sama
merenung dan bersyukur.
Selain hal itu, ada lagi yang kita diskusikan yaitu seputar goal
manajemen.
Jujur saja, untuk urusan ini saya lebih senang mendengarkan.
Sebab saya sendiri belum mendapat pola terbaik perihal goal manajemen.
Jadi menurutnya, saat kita punya goal yang jelas dan pasti,
kita tidak perlu memikirkan prosesnya. Nikmati saja proses yang nantinya
berjalan. Atau lebih ekstrim lagi, jangan pikirin prosesnya.
Contoh deh. Saya punya goal tahun 2013 menikah dengan si
calon. Udah. Itu aja yang mesti saya pikirin. Jangan mikirin bagaimana-bagaimananya.
Soalnya, kata Fajar, kalo dipikirin malah pusing. Malah nggak akan jadi.
Dan itu terbukti.
Hari jumat tgl 4 Jan 2013 tiba-tiba saja saya diminta tolong
untuk menjadi MC pada sebuah acara sekelas Rukun Warga. Sebenernya pengen
banget nolak. Tapi berhubung sekarang sudah ter-upgrade mentalnya, saya iyakan.
Acaranya hari Minggu 6 Jan 2013.
Saya ingin coba goal manajemen ala Fajar ini.
Maka, selama dua hari saya sama sekali tidak memikirkan
acara tanggal 6 jan tersebut. Saya hanya menanyakan hal yang penting-penting
dari acaranya saja. Setelah itu saya tulis poin-poin yang akan saya sampaikan
dan lupakan segera.
Pas hari H, saya tidak pernah merasa se-enjoy hari itu saat
nge-MC!
Meskipun ada beberapa kesalahan, tapi semua dapat dilalui
dengan sangat baik. Saya pun merasa tamu menjadi sangat nyaman.
Well, saya mulai menganalisa perbedaan metode Fajar dan yang
biasa saya lakukan:
Yang biasa saya lakukan sebelum melakukan sesuatu (apapun
itu) adalah memikirkan hal terburuk. Maksud hati sih ingin membuat semacam plan
B gitu. Jadi nggak kaget kalau-kalau hal terburuk itu datang. Tapi akibatnya
saya jadi tegang, nervous, dan pucat. Gimana ya kalo pembicaranya nggak datang?
Atau bagaimana ya kalo tamunya bete. Dsb.
Sedangkan goal manajemen ala Fajar cukup memikirkan garis
besarnya saja. Prosesnya, Lillahi ta’ala. Metode Fajar mengajarkan untuk menyerahkan
segalanya kepada Yang Maha Kuasa. Kita hanya perlu yakin, bahwa apa yang
menjadi goal kita akan terwujud. Akibatnya, kita nggak pusing duluan. Kalau goalnya
tidak kesampaian, ya sudah. Setidaknya nggak pusing.
Dan hasilnya keren, Jar. Thanks!
Cukup pikirin yang utama, tulis poin-poinnya, dan segera lupakan.
#regards