Teknik menulis jokes sangat
penting untuk memberi penyegaran pada tulisan. Di dalam buku Kitab Suci – Ramon
Papana, ada beberapa jurus dan tips membuat jokes dalam stand up comedy.
Sejujurnya yang saya tulis di sini yang saya ngerti aja dan kira-kira pas untuk di adopt ke dalam bentuk tulisan.
Sejujurnya yang saya tulis di sini yang saya ngerti aja dan kira-kira pas untuk di adopt ke dalam bentuk tulisan.
Pertama, teknik Set up – Punch
line. Ini teknik yang paling sederhana sekaligus paling wajib di stand up
comedy. Saya coba mengadopsi teknik jokes stand up comedy yang ini karena sangat
mungkin dimasukkan ke dalam tulisan.
Set up – punch line
mengajarkan memberi harapan kemudian meninju.
Set up adalah kalimat-kalimat
harapan. Di mana seorang pembaca akan tergiring imajinasinya ke dalam sebuah
cerita yang mungkin saja haru, mengesankan, atau menyentuh hati.
Punch line adalah perusak
segalanya. Perusak pola yang sudah terlanjur terbentuk dalam ruang imaji
pembaca. Dan di sinilah tinju yang menghasilkan tawa seharusnya terjadi.
Contoh jokes dengan teknik set up - punch ala Jerry Seinfeld yang pernah saya baca dari blog radityadika.com.
Set up : kenapa sih
setiap orang yang jatuh cinta harus mendeskripsi perasaannya lewat bunga?
Kenapa harus membunuh makhluk hidup?
Punch : Kenapa nggak, “ Aku
suka kamu. Nih, bangkai tupai.”
Kedua, Hukum Angka Tiga.
Teknik jokes dalam stand up comedy yang bisa juga diadopsi ke dalam bentuk
tulisan ini terbilang mudah dan ringkas.
Pola teknik ini: dua ketukan
untuk membuat pola dan menimbulkan asumsi bahwa pola itu akan berlanjut
kemudian pada ketukan ketiga menghancurkan pola dan memutarbalikkan asumsi.
Contoh: Saya seorang yang
romantis dan sensitif. Kalau melihat wanita cantik, saya ingin memuja, merayu,
lalu menamparnya.
Yang saya beri garis bawah
adalah pola hukum angka tiga. Karena pola yang seharusnya terbentuk dalam benak
pembaca mungkin: saya ingin memuja, merayu, lalu menciumnya; yang mana saya
rusak pola itu dengan: saya ingin memuja (1), merayu (2), lalu menamparnya (3).
Nomor tiga adalah perusak
pola yang menghasilkan tawa.
Ketiga, teknik Panggil Ulang.
Dalam teknik panggil ulang ini - menurut saya - justru sangat mungkin bila dituangkan dalam
sebuah tulisan. Atau dapat saya katakan bahwa teknik jokes inilah teknik jokes
sebuah tulisan sesungguhnya.
Pola teknik ini terbentuk
dari beberapa set up – punch line. Biasanya terdiri dari lima pola set up –
punch line. Tapi yang menarik adalah saat di set up kelima/terakhir, punch line
yang digunakan adalah punch line pertama.
Membayangkannya akan sangat keren bila diadopsi ke dalam sebuah tulisan. Makanya saya bilang kalau
teknik ini justru sangat mungkin dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Dari bayangan saya, bila saya adopt ke dalam bentuk tulisan, maka akan membuat satu
cerita utuh dengan satu tema.
Katakanlah cerita berisi 10 paragraf. Maka dengan acak, saya akan menyematkan punch line di 5 paragraf. Di mana
tentu, paragraf yang paling akhir akan mendapat punch line seperti halnya paragraf pertama.
Yuk berlatih…
Teknik Set up – Punch line
Contoh dari blog Raditya Dika yang kurang-lebih redaksinya seperti ini:.
Set up : Edgar bersiap ke
sekolah. Hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah. Segala persiapan telah
sempurna. Melihat hal itu, mama menghampiri edgar, “ Oh, anak mama sudah siap.
Kamu cakep sekali sayang.”
Punch : demi mendengar pujian
mama, papa bergegas keluar kamar. “ Edgar, kamu belum pakai celana!”
Ini yang saya buat...
Set up : Sekarang orang-orang
sedang terkena wabah Gangnam Style. Mereka joget-joget jejingkarakan meniru koboi
yang tengah menunggangi kuda. Seru ya. Tapi kelihatan gila!
Punch : kenapa nggak niruin
gaya kudanya yang dinaikin. Kan lebih anggun.
________________
Set up : Saya mendapati
seseorang yang diselingkuhi pasti menangis kejer. Siang-malam nangis kejer.
Tidak pria, tidak wanita, sama saja.
Punch : Oh wait, tapi
bagaimana dengan banci?
_______________________
Set up : Saya penggila buku.
Buku apapun saya lahap. Entah bagaimana ceritanya hingga saya begitu mendewakan
buku. Baca buku, maka terpuaskan sudah hasrat saya.
Punch : lagi pula saat
mencintai buku saya tidak perlu beli pengaman.
_________________________
Set up : menulis adalah
passion saya. Panggilan jiwa saya. Makanya dalam membagi waktu, sebagian besar
waktu saya, saya alokasikan untuk menulis. Saya begitu mencintai kegiatan ini.
Punch : kecuali kalau ada
lima dvd yang baru release hari ini.
____________________________
____________________________
Teknik hukum angka tiga
Fajar adalah teman saya yang
paling pintar. Penampilannya sungguh mencerminkan kepintarannya: berkacamata,
kancing seragam mengunci hingga leher, dan celananya selalu kedodoran.
___________________
Mantan pacar saya seorang wanita
seutuhnya. Dia cantik, manis, dan berjanggut tipis.
___________________________
___________________________
*Tulisan ini sepenuhnya diambil dan terinspirasi dari buku Kitab SUCI Ramon Papana dengan beberapa tambahan tentunya.
#thanksomramon